Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

COVAX: Program Berbagi Vaksin Covid-19 Tingkat Global

Senin, 2 Agustus 2021 21:17 WIB

Pada Minggu, 1 Agustus 2021, Indonesia kembali kedatangan vaksin Moderna dari Amerika Serikat. Kali ini, kedatangan vaksin Moderna itu sebanyak 3,5 juta dosis vaksin. Vaksin hibah dari Amerika Serikat itu datang melalui skema COVAX Facility.

“Dari COVAX Facility, Indonesia telah menerima pengiriman sebesar 19.704.960 dosis vaksin secara gratis dan semuanya merupakan vaksin yang sudah jadi,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi,. Pernyataan itu diucapkan Retno, yang juga anggota pimpinan COVAX, dalam konferensi pers daring di hari yang sama. Tiga hari sebelumnya, Indonesia kedatangan hibah sekitar 600 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari Inggris yang juga datang melalui skema COVAX Facility.

Inisiatif COVID-19 Vaccines Global Access atau umum disebut COVAX Facility adalah sebuah program multilateral pengadaan dan distribusi vaksin Covid-19 ke seluruh dunia secara merata. Program itu dibentuk dan dijalankan oleh Gavi, the Vaccine Alliance, Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), dan Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

Prakarsa COVAX dapat jadi alternatif bagi negara-negara untuk mengamankan stok vaksin selain melalui jalur bilateral berupa perjanjian antar dua negara atau perjanjian negara dengan produsen vaksin. Pada Maret lalu, Menlu Retno Marsudi mengumumkan bahwa COVAX menargetkan ketersediaan vaksin Covid-19 pada 2021 sebanyak 2,3 miliar dosis.

Cara kerja COVAX ialah mengumpulkan vaksin dari negara-negara donor dan produsen vaksin Covid-19. Upaya Covax juga termasuk menghimpun dana yang berasal dari negara, organisasi internasional, maupun swasta. Dana itu kemudian digunakan untuk membeli stok vaksin. 

Negara dapat mengikuti program ini melalui dua skema, yakni skema gratis yang disebut Advanced Market Commitment (AMC) dan skema berbayar Self-Funding Participant (SFP). Negara yang masuk dalam skema AMC ialah negara-negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah berdasarkan Indeks Rasio Gini tahun 2018 dan 2019, termasuk Indonesia.

Dalam praktiknya, negara AMC pun dapat ikut serta menyumbang vaksin, selain dengan dana, melalui COVAX. Ini seperti yang dilakukan oleh India yang menyumbang vaksin AstraZeneca produksi Serum Institute of India ke beberapa negara sepanjang Februari-April 2021, seperti Nepal, Afghanistan, Sri Lanka, dan Suriah berdasarkan data Kementerian Luar Negeri India. Meski kemudian ekspor itu dihentikan karena India memprioritaskan percepatan vaksinasi dalam negeri menyusul pandemi Covid-19 di India yang memburuk.