Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nilai Impor Indonesia pada Oktober 2021 Naik 51 Persen Dibanding Tahun Sebelumnya

Kamis, 18 November 2021 20:33 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa nilai impor Indonesia pada Oktober 2021 mencapai US$ 16,29 miliar. Bila dibandingkan dengan September 2021 alias per bulan, maka nilai impor naik sebesar 0,36 persen. 

“Atau naik 51,06 persen dibandingkan Oktober 2020,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual Senin, 15 November 2021.

Sama seperti ekspor, sebagian besar impor ke Indonesia, menurut BPS, disumbang komoditas non-migas. Nilai produk non-migas yang masuk ke Indonesia mencapai US$ 14,39 miliar atau 88 persen dari total nilai impor pada Oktober 2021. Sementara sisanya sebesar US$ 1,9 miliar disumbang oleh sektor migas.

Berdasarkan kategori penggunaan barang, nilai impor golongan bahan baku atau penolong menyumbang 75,55 persen dari komoditas yang diimpor Indonesia. Kemudian nilai barang modal menyumbang 14,69 persen, dan nilai barang konsumsi menyumbang 9,76 persen.

 

Ditilik dari perubahan per tahun, seluruh kategori barang impor yang masuk ke Indonesia mengalami kenaikan nilai dibanding periode Oktober 2020. Sedangkan jika ditinjau dari perubahan per bulan, barang konsumsi mengalami penurunan nilai hingga 11,17 persen dibanding periode September 2021.

Besi dan baja menjadi komoditas impor yang mengalami peningkatan impor terbesar dibanding September 2021. Nilai impor komoditas yang mendapat kode HS 72 dalam klasifikasi barang perdagangan dunia itu bertambah sebanyak US$ 181,7 juta dibanding periode September 2021. Sementara produk farmasi mengalami penurunan nilai impor tertinggi, yakni berkurang sebanyak US$ 163,2 juta dibanding bulan sebelumnya.