Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tren Hidup Melajang Kian Bertumbuh Sejak Tahun 1960

Minggu, 19 Januari 2020 09:43 WIB

Menurut laporan yang dilakukan oleh Our World in Data pada 2019, tren hidup melajang mulai menjadi pilihan warga di Amerika Serikat dan Jepang sejak tahun 1960. Menurut survei dan data sensus beberapa tahun terakhir, terlihat bahwa orang lebih cenderung hidup sendiri di negara-negara maju. Tren ini terus berkembang di tengah-tengah masyarakat global serta dianggap semakin lumrah jika orang ingin hidup tanpa pasangan.

Pada tahun 2018 tingkat orang yang hidup melajang paling tinggi berada di Jerman dengan 41,70 persen dari penduduk Jerman. Selain Jerman, di Belanda tingkat orang yang hidup melajang mencapai 38,30 persen dari total penduduknya. Serta di Prancis mencapai 36,20 persen orang tinggal melajang.

Di Indonesia tren ini sudah ada sejak tahun 1974, pertumbuhannya sangat lambat jika dibandingkan dengan tiga negara di atas. Pada tahun 1974 orang yang tinggal melajang mencapai 4,67 persen, sedangkan pada tahun 2010 mencapai 8,26 persen dari total penduduk. Pertumbuhannya tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan Jerman.