
Lakon Kesenian Tradisional Ketoprak dan Wayang Orang
Kesenian tradisional tersisihkan. Anak muda Indonesia banyak yang tidak mengenal kesenian tradisional. Banyak grup pementasan kesenian tradisional gulung tikar. Terlebih sekarang stasiun televisi memanjakan penonton dengan tontonan yang dapat dinikmati segala lapisan masyarakat, bahkan orang di pedesaan sekalipun. Pementasan ketoprak dan wayang orang mati perlahan. Tak hanya di Jakarta dan kota besar lainnya di kota kecilpun usaha ini banyak yang tutup. Diperlukan terobosan untuk mengembalikan kejayaan kesenian tradisional
Kumpulan artikel ini mengupas tuntas tentang kisah para pemain ketoprak maupun wayang orang. Jatuh bangun para seniman melestarikan budayanya. Seperti kelompok Siswo Budoyo, yang melegenda kejayaan. Cerita sukses komersial dan artistik sebuah kelompok kesenian tradisional berkat manajemen yang baik dan berbagai terobosan kreativitas di atas panggung. Ki Siswondo penonton (customer care), inovatif, bergairah untuk selalu belajar, dan terbuka terhadap perkembangan teknologi.
Namun kini kisah itu tak hinggap di kelompok wayang Sriwedari dan Ketoprak Balekambang yang memeluk hari-hari nan sepi.
Keywords :
Kesenian Tradisional , Wayang Orang , Ketoprak ,
Keywords :
Kesenian Tradisional , Wayang Orang , Ketoprak ,
- Views : 1.465
- Uploaded on : 19-03-2015
- Edisi : 2019-01-23
- Editor : PDAT
- Bahasa : Indonesia
- Penulis : Tempo
- Jumlah Halaman :27
Lakon Kesenian Tradisional Ketoprak dan Wayang Orang
Rp. 120.000
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo