Gundul, Subversi, Dan Adu Jotos
Edisi: 41/22 / Tanggal : 1992-12-12 / Halaman : 22 / Rubrik : NAS / Penulis : THA
HATI-HATI berkendaraan di Jakarta pada hari Sabtu antara pukul 10.00 dan
14.00. Bisa-bisa Anda terperangkap perkelahian pelajar yang kini lagi
musimnya. Menurut catatan Kodam Jaya, pada hari dan jam itulah paling
sering terjadi tawuran di jalan.
; Tak cuma berkelahi. Ada juga acara membajak bus, merusak bus, dan merampas
barang penumpang. Korban tewas tercatat sepuluh orang tahun ini.
Barangkali, yang terjadi ini sudah tak bisa lagi dibilang sekadar kenakalan
pelajar. Maka Panglima Kodam Jaya Mayjen K. Harseno mengancam: pelajar yang
tertangkap bisa diperlakukan sebagai pengacau tindakan subversif.
; Langkah keras Harseno mulai terlihat Senin pekan lalu. Sekitar 300 pasukan
bermotor meluncur dari Kodam Jaya keliling Jakarta. Masih ada dua kompi
pasukan yang berjaga di sekitar sekolah-sekolah rawan berhantam. Lima kodim
di seantero Jakarta dikerahkan. Seluruhnya ditaksir 1.500 personel.
; Kodam terpaksa turun lapangan sejak perkelahian…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?