Salim Minta Keringanan Ala Sinivasan

Edisi: 39/29 / Tanggal : 2000-12-03 / Halaman : 123 / Rubrik : EB / Penulis : Dewanto, Nugroho , Tanjung, Leanika , Hidayat, Agus


KEJARLAH daku kau kutangkap, itulah mantra kunci yang kini digunakan tiga konglomerat penanda tangan Master of Settlement and Acquisition Agreement (MSAA). Pemerintah, yang diwakili Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli, ditantang untuk mengejar mereka. Dan ketika masyarakat mengira Anthony Salim dan Sjamsul Nursalim sudah berada dalam genggaman Rizal Ramli, kenyataan menunjukkan sebaliknya. Justru pemerintah yang kini seperti "terperangkap". Tapi, bagaimana bisa?

Semula, Menteri Rizal Ramli gencar menuntut aset tambahan kepada Anthony Salim, Sjamsul Nursalim, dan Bob Hasan. Kalau tidak, mereka harus menyerahkan jaminan pribadi (personal guarantee), yang batas waktunya adalah 15 November 2000. Tatkala tenggat itu lewat dan konglomerat belum juga melaksanakannya, Rizal pun mengancam akan menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Agung. Mendengar ini, ketiga konglomerat segera meneken surat pernyataan tanda sanggup.

Namun, masalahnya tidak selesai di sana. Pasalnya, nilai aset…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…