Selamat Datang Generasi Pendendam
Edisi: 17/27 / Tanggal : 1999-02-01 / Halaman : 82 / Rubrik : PRK / Penulis : Wicaksono, Ismail, Mustafa , Setiyardi
SUATU malam di tahun 1993, di Desa Aloe Sane, Kecamatan Bandar
Dua, Kabupaten Pidie, Aceh. Seorang bocah bernama Munawar
bermain-main bersama sang bapak, Muhamad Hamzah (37 tahun), di
jalan kampung. Tiba-tiba serombongan tentara datang dan
menangkap sang bapak. Di depan mata Munawar sendiri, tentara itu
kemudian menembak kepala ayahnya. Si bapak kontan tumbang
bersimbah darah. Munawar tertegun dan tak bersuara.
Peristiwa mengenaskan itu melekat terus dalam ingatan Munawar,
bahkan sampai enam tahun kemudian. Dan ini menyisakan bekas
dendam tak berkesudahan. "Saya marah dengan tentara yang
membunuh bapak saya. Kalau bisa, saya akan membunuhnya," tekad
Munawar.
Kini, dalam usia 12 tahun, Munawar menjadi anak yang lain. Raut
muka bocah kelas enam SD itu tampak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Bila si Ucok Pemalu
1994-03-12Dasar perangai anak memang muncul sejak dari sananya. penelitian terakhir mengundang para ahli percaya bahwa…
Meraba Pemicu Bunuh Diri
1994-04-30Selain jepang, ternyata amerika serikat punya rekor khas dalam tragedi bunuh diri. di samping kelainan…
Mati Enak di Rumah Musik
1994-03-19Ecstacy adalah gelombang psychedelique kedua setelah lsd. di inggris banyak remaja mati setelah menelannya. di…