Masih Perlukah Pembeda Gender?
Edisi: 12/36 / Tanggal : 2007-05-20 / Halaman : 98 / Rubrik : BHS / Penulis : Wahyudi, Ibnu, ,
KALAU akhirnya kita mafhum bahwa sebuah kata bisa tak menunjuk jenis kelamin tertentu, punya jenis kelamin tertentu, atau seakan berjenis kelamin ganda, so what gitu loh? Bukan sekadar kesadaran semacam ini yang selayaknya kita tunjukkan, melainkan pada cara meretas kegamangan dan kepengungan berbahasa kita. Adanya sebuah koran yang pernah memakai kata ânakerwatiâ sebagai kata berkelamin perempuan, pasangan kata ânakerwanâ, adalah contoh kepengungan itu. Bayangkan, ânakerwanâ yang kependekan dari tenaga kerja wanita masih juga punya sebutan yang menunjukkan kefemininan.
Sangat mudah ditebak, kata ânakerwatiâ itu muncul tiada lain agaknya sebagai bentuk sejajar dengan, misalnya, âwartawatiâ atau âsastrawatiâ. Yang menjadi soal, adakah bentukan dengan sufiks â-watiâ atau juga perubahan bunyi âaâ menjadi âiâ dapat mewujud secara terang dan konsisten dalam bahasa Indonesia.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…