Lingua Franca
Edisi: 11/39 / Tanggal : 2010-05-16 / Halaman : 68 / Rubrik : BHS / Penulis : Agung Yuswanto, ,
Agung Yuswanto
# Wartawan
Berterima kasihlah Anda sebagai bangsa Indonesia kepada Bung Karno, karena ia telah berjasa mewujudkan cita-cita para pendahulunya untuk menjadikan bahasa Melayu, dan bukan bahasa Jawa, sebagai bahasa nasional.â
Nukilan di atas saya kutip dari Imaduddin Abdurrachim (almarhum) dalam suatu kuliah subuh di masjid kampus Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang, pada 1990. Ia menirukan ucapan sarjana kenamaan Fazlur Rahman (1919-1988) kepada dirinya dalam suatu perjum paan, atas anjuran Syafiâi Maâarif dan Nurcholish Madjid, di sebuah bilik di kampus Universitas Chicago, Amerika Serikat, pada 1980-an. Rahman, demikian guru besar Islamic studies itu biasa disapa, tentu saja tidak sedang berbasa-basi.
Ucapan Rahman relevan dikemukakan untuk membaca satu abad lebih Kebangkitan Indonesia yang ditandai kelahiran Budi Utomo, 20 Mei 1908. Momentum tersebut mengilhami kelahiran Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, perhelatan yang membuahkan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…