Empat, Pengobat Kecewa

Edisi: 48/39 / Tanggal : 2011-01-30 / Halaman : 76 / Rubrik : SAS / Penulis : Dwidjo U. Maksum , ,


SEHARI menjelang malam penganugerahan pemenang Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2010, A.S. Laksana gundah. Juri lomba dua tahunan yang digelar sejak 1974 itu tak bisa membayangkan reaksi hadirin yang akan datang.

Dan Jumat malam dua pekan lalu, tatkala Anton Kurnia-rekannya sesama juri-membacakan hasil kerja tim juri di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, ia memilih berdiri di barisan belakang. Dia enggan duduk di kursi tim juri. Sapardi Djoko Damono, juri lainnya, malah tak terlihat di malam penganugerahan itu.

Hadirin tercekat ketika Anton Kurnia mengatakan, "Harapan kami mendapatkan satu karya istimewa tak terpenuhi. Tak ada naskah yang kuat jadi pemenang utama."

Itulah kesepakatan juri. Menurut A.S Laksana, dia, Anton, dan Sapardi berdebat sengit…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kebebasan Kreatif Tak Datang dari Langit
1994-04-09

Tiga anggota pen amerika bertamu ke indonesia selama sekitar sepuluh hari, mencoba mendapatkan masukan tentang…

P
Pencemooh Sepanjang Jalan
2003-03-30

A.a. navis tidak hanya melahirkan karya, tapi juga penulis sastra.

A
Ayu Utami: Madonna dalam Sastra Indonesia
2002-01-06

Ayu utami melesat membelah langit sastra indonesia bak sebuah meteor. ketika novel saman diumumkan sebagai…