Perkawinan Gandrung Dan Engtay

Edisi: 19/40 / Tanggal : 2011-07-17 / Halaman : 74 / Rubrik : TAR / Penulis : Kurniawan , ,


Gedung Kesenian Jakarta di bilangan Pasar Baru, Jakarta, yang biasanya elegan dan formal, seakan berubah menjadi pekarangan sebuah rumah di Banyuwangi yang sedang menggelar hajatan. Pada Jumat dan Sabtu dua pekan lalu, para penonton disambut nyanyian perempuan penari gandrung yang berpakaian khas: baju beludru dengan bahu terbuka, untaian ornamen kuning keemasan dan manik-manik yang menjuntai di dada, kain batik motif Gajah Oling, mahkota emas yang menghiasi kepala, serta selendang yang menggantung di leher.

Dua rombongan penari tersebut, yang berselendang hijau dan merah, kemudian berjalan beriringan menuju panggung. Di sana mereka berdiri berjajar di panggung, dan babak pertama pertunjukan gandrung, yang disebut Jejer, pun dimulai. Mereka memainkan gerakan-gerakan khas gandrung, yang mirip gerak dasar tari Jawa tapi lebih cepat, yang bertumpu pada kebasan tangan, permainan kepala yang bergerak ke kiri-kanan, dan goyang pinggul. Berdiri paling depan dari deretan itu adalah Supinah, penari gandrung Banyuwangi asli.

Mereka menari di bawah sorotan lampu-lampu merah dan biru serta beberapa lampion merah dan hijau, yang tergantung pada atap panggung. Lampion dan gandrung Banyuwangi. Itulah yang hendak dikawinkan sutradara Hendrawanto Panji Akbar Luthan—biasa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Diversions: Khas, Cerdas, dan Nakal
1994-02-05

Sedang tumbuh di eropa grup-grup tari kelompok kecil. salah satunya yang datang di jakarta pekan…

Y
Yang Terbebani dan Tak Terbebani Tradisi
1994-01-29

Sembilan penata tari pemenang lomba tari dinas kebudayaan dki jakarta mementaskan karya masing-masing di tim.…

B
Baguru ka Alam Tradisi
1994-06-04

Untuk ke sekian kalinya gumarang sakti diundang dalam festival internasional. tak salah pendekatan gusmiati pada…