Dari Angkutan Umum

Edisi: 21/40 / Tanggal : 2011-07-31 / Halaman : 88 / Rubrik : BHS / Penulis : Kasijanto Sastrodinomo , ,


Kasijanto Sastrodinomo

Pengajar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
ARKIAN, sekitar 30 tahun yang lalu untuk pertama kalinya saya naik bus kota di Jakarta. Itulah pengalaman pertama karena di tempat asal saya di Ngawi, Jawa Timur, ketika itu tidak ada bus kota. Angkutan umum kota yang lazim digunakan warga adalah dokar atau becak. Maka saya cukup kaget ketika harus berdesakan di dalam bus menembus kerumunan penumpang dalam situasi yang terasa keras. Nyata benar bedanya dengan dokar yang biasa saya tumpangi di kampung halaman—paling-paling berisi enam hingga delapan penumpang, termasuk sais yang menghela kuda.

Tak lama setelah bus bergerak, tiba-tiba kernet berteriak, ”Sakit, sakit! Ada yang sakit?” Saya terkejut, siapa gerangan yang sakit di dalam bus yang pengap itu. Begitu besar perhatian sang kernet sampai-sampai ia merasa perlu menanyakan kondisi penumpangnya. Saya baru paham…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…