Sekali Lagi, Tentang Bahasa Angkutan Umum
Edisi: 26/40 / Tanggal : 2011-09-04 / Halaman : 84 / Rubrik : BHS / Penulis : Irfan Budiman , ,
Irfan Budiman
Wartawan
SANG sopir bersungut-sungut. Sebab, salah seorang penumpang busnya kena "gunting" kernet. Padahal penumpang itu terbilang istimewa. Wanita itu istri seniornya.
Senior? Dulu, sebelum menjadi sopir, dia sempat menjadi kenek suami wanita itu. Biasanya memang begitu cara naik kelas di dunia ini. Sebelum menjadi sopir, banyak di antara mereka memulai kerja sebagai kernet. Perlahan mereka belajar mengemudi sampai akhirnya mandiri membawa mobil sendiri.
Nah, meski sang sopir sudah memberi tahu keneknya agar penumpang itu tidak ditagih, si kernet tak mendengar dengan jelas. Penumpang itu kena "gunting" juga. Sang sopir tak henti mengeluarkan unek-unek kekesalannya.
Tak lama kemudian, giliran si kernet yang menekuk wajahnya. Bus berhenti dan membiarkan lelaki paruh baya naik. Belum lagi sempat kena "gunting", dia sudah turun. "Bukan sewa, tuh," teriak si kernet menyalahkan keputusan si sopir membawa lelaki itu.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…