Di Balik Laporan Kromosjemito
Edisi: 16/41 / Tanggal : 2012-06-24 / Halaman : 54 / Rubrik : BHS / Penulis : Kasijanto Sastrodinomo, ,
Kasijanto Sastrodinomo*
HAMPIR saban hari Kromosjemito, seorang pengawas wilayah (opziener) pada zaman kolonial, menulis laporan dalam bahasa Melayu tentang gelandangan yang sakit atau meninggal di daerahnya. Pada 1 Februari 1852, misalnya, dia laporkan kepada Asisten Residen bahwa sehari sebelumnya, "ambah triema 1 bidjie orang perempoean dari Wedono distriek Semarang dan 1 bidjie perempoean dari Wedono distrik Srondol: â Mbok Tudjah, asal Kampoeng Terbaia distrik Semarang, sakit toelang dengan soedah toea, meninggal djam 06.00 pagi. â Mbok Srigati asal Patii dengan tidak poenja sanak soedara; dari ambah poenja pendapatan itoe orang boleeh misjkien djadie kuru sebab sakitnja." Ejaan kutipan sesuai dengan aslinya.
Ditulis tangan dalam ragam "tulisan halus" khas ajaran Belanda, teks asli laporan itu tersimpan di kantor Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta. Jumlah laporan sejenis itu mencapai ribuan kasus yang terhimpun dalam bundel "Ingekomen rapporten bij de Assistant Resident voor de Politie inzake armenmensen (orang kéré) 1840-1855" [Laporan masuk oleh Asisten Residen kepada…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…