Humboldt, Takdir, Dan Bahasa Indonesia
Edisi: 27/41 / Tanggal : 2012-09-09 / Halaman : 70 / Rubrik : BHS / Penulis : Berthold Damshauser , ,
Berthold Damshauser
Sebagai dosen bijaksana, saya suka sekali kalau mahasiswa banyak bertanya. Sebab, melalui bertanya-tanya, mereka akan berkembang menjadi ilmuwan sejati. Maka saya suka mengadakan "diskusi bebas", dengan mengizinkan mahasiswa menyampaikan pertanyaan ataupun gagasan apa pun. Diskusi yang terjadi pada jam mata kuliah bahasa Indonesia di Universitas Bonn itu, seperti biasa, saya tuliskan di sini.
"Pak," seorang mahasiswi memulai, "saya ingin bertolak dari pembicaraan Bapak dengan Sutan Takdir Alisjahbana (almarhum). Saat itu Bapak bercerita kepada kami, Bapak mendiskusikan perihal bahasa dan filsafat dengan ahli bahasa dan budayawan Indonesia terkemuka itu yang sepertinya banyak merenungi jiwa alias hakikat bahasa Indonesia. Bapak mengutip Takdir yang mengatakan bahwa berfilsafat dalam bahasa Indonesia akan membuka kemungkinan untuk menghasilkan gagasan atau ide yang sublim dan canggih. Apakah pernyataan Takdir ini bisa dikaitkan dengan pemikiran Humboldt?"
"Hmm," saya mendehem…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…