\'pinter\' Dan \'begjå\'

Edisi: 50/41 / Tanggal : 2013-02-17 / Halaman : 58 / Rubrik : BHS / Penulis : Kasijanto Sastrodinomo, ,


Kasijanto Sastrodinomo*

SUPAYA terkesan pintar, hampir saban hari saya minum jamu usir angin seperti yang diiklankan seorang dokter jelita di layar televisi. Barangkali saya cuma kesengsem oleh kata-katanya yang berusaha meyakinkan konsumen. Kata Bu Dokter, untuk menghalau angin dari tubuh, banyak orang pintar minum jamu antiangin yang dia iklankan. Jadi, orang yang menenggak jamu itu pastilah tergolong pintar. Adjektif pintar, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, berarti ”pandai”, ”cakap”, ”cerdik”, dan ”mahir”. Maka pintar dalam iklan jamu itu bisa ditafsirkan, katakanlah, (orang yang) piawai memilih cara mangkus untuk menggusur angin yang bersarang di tubuh.

Belakangan muncul produk jamu sejenis dari produsen lain yang dijajakan aktor pelucu asal Yogyakarta, lalu disusul seorang pengusaha ayam olahan bercelana pendek. Jargon iklannya pun berbunyi lain. Ujar sang aktor, siapa yang minum jamu antiangin yang dia tawarkan termasuk orang-orang begjÃ¥ atau bejÃ¥ (atau bejo menurut versi iklan),…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…