Suparto, Republiken Dan Detektif Jawa

Edisi: 25/42 / Tanggal : 2013-08-25 / Halaman : 64 / Rubrik : SAS / Penulis : Kukuh S. Wibowo, ,


Jarum jam belum genap menyentuh angka 2 pada Ahad siang, 28 Juli 2013, saat Suparto Brata, 81 tahun, duduk di depan sebuah komputer layar datar. Jemarinya yang kurus kering lincah menekan tuts. Di kamar paling belakang berukuran 3 x 5 meter itu hari-hari kakek delapan cucu ini dihabiskan.

Dua lemari dan satu rak yang penuh sesak oleh buku karya Suparto seakan-akan menenggelamkan tubuh tuanya yang ringkih. Dipan tanpa seprai pun dipakai Suparto untuk menaruh buku-bukunya yang meluber. \"Ruangan yang sesak iki bak istana bagi saya,\" kata Suparto.

Sambil berpuasa, Suparto berupaya menyelesaikan dua karya sastra berbahasa Jawa: Asmarani lan Para Pawestri (Asmarani dan Para Perempuan) dan Para Pejuwang Pawestri (Para Pejuang Perempuan). Dua cerita berlatar perang kemerdekaan itu sebenarnya pernah dimuat bersambung di media berbahasa Jawa pada akhir 1960-an. Karya pertama di majalah Jaya Baya, sedangkan lainnya di Panjebar Semangat. Oleh Suparto, dua-duanya hendak diterbitkan menjadi buku. Sebelum dibawa ke penerbit buku di Yogyakarta, cerita tersebut ditulis ulang oleh Suparto. \"Ada ejaan-ejaan yang harus dibetulkan,\" katanya.

Menurut Suparto, Asmarani dan Para Pejuwang bakal menjadi bukunya yang kedua dan ketiga yang terbit tahun ini. Buku pertama berjudul Tak Ada Nasi Lain telah mendahului terbit pada Mei lalu. Sama seperti dua naskah yang tengah diedit, Tak Ada Nasi Lain sebenarnya juga daur ulang dari cerita bersambung karya Suparto yang dimuat di Kompas pada Januari-Maret 1991. Berlatar zaman pergolakan republik di Solo pada 1938-1968, Tak Ada Nasi Lain mengisahkan tokoh utama bernama Saptono…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kebebasan Kreatif Tak Datang dari Langit
1994-04-09

Tiga anggota pen amerika bertamu ke indonesia selama sekitar sepuluh hari, mencoba mendapatkan masukan tentang…

P
Pencemooh Sepanjang Jalan
2003-03-30

A.a. navis tidak hanya melahirkan karya, tapi juga penulis sastra.

A
Ayu Utami: Madonna dalam Sastra Indonesia
2002-01-06

Ayu utami melesat membelah langit sastra indonesia bak sebuah meteor. ketika novel saman diumumkan sebagai…