Bahasa Dan Nobel Kesusastraan

Edisi: 32/42 / Tanggal : 2013-10-13 / Halaman : 74 / Rubrik : BHS / Penulis : Joss Wibisono, ,


Joss Wibisono*

Sebagai pembuka, berikut ini dua dalil.

Pertama, hadiah Nobel Kesusastraan sesungguhnya berkaitan erat dengan bahasa. Mustahil bahasa bisa kita tanggalkan dari karya sastra. Keindahannya tak akan pernah bisa terungkap lewat medium selain bahasa. Pada akhirnya, apa boleh buat, sebuah karya sastra harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris agar bisa dibaca, dipahami, dan dinilai untuk bisa memperoleh penghargaan tersebut.

Kedua, sungguh mustahil menyebut satu bahasa lebih indah daripada bahasa lain. Karena itu, hadiah Nobel Kesusastraan—yang biasa diumumkan pada Oktober tiap tahun—dianggap harus menyeluruh ke setiap benua, bukan hanya untuk karya berbahasa kolonial (antara lain Inggris, Prancis, dan Spanyol). Jika lima benua sudah mendapat giliran, kita bisa meninjau anak benua. Di sini langsung terlihat karya sastra kawasan Asia Tenggara selalu saja luput. Dimulai pada 1901, dalam 112 tahun sejarah penghargaan ini, tak seorang pun penulis Asia Tenggara pernah memperoleh kehormatan Nobel Kesusastraan.

Itulah pengamatan jeli Benedict Anderson, guru besar Universitas Cornell di New York, Amerika Serikat. Dalam artikel berjudul "The…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…