Pekerja Seks Komersial
Edisi: 47/42 / Tanggal : 2014-01-26 / Halaman : 107 / Rubrik : BHS / Penulis : Seno Gumira Ajidarma, ,
Seno Gumira Ajidarma*
Ketika membaca judul cerpen Putu Wijaya yang berbunyi "Pelacur" (1980), saya sudah siap mengikuti kisah tentang perempuan yang menyewakan tubuhnya. Kesiapan itu berhubungan dengan pemahaman berdasarkan dua momentum.
Pertama, sewaktu saya masih duduk di bangku SMA Santo Thomas, Yogyakarta, pada 1976, guru bahasa Indonesia di kelas agak gelisah karena saya tanyakan asal kata "pelacur".
"Oh, itu mungkin dari 'apa lacur', sudah telanjur, jadi 'perempuan lacur' itu maksudnya perempuan yang sudah tidak bisa diperbaiki, jadilah 'pelacur'," jawab Pak Guru tanpa membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia, tempat "lacur" adalah "buruk laku".
Kedua, masih tahun 1970-an, saya terkesan oleh lagu Hitam Kelam yang dibawakan Trio Bimbo & Iin Parlina, terutama pada bait berikut ini.
di lembah bukit terhina,
ia hidup…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…