Politik Dan Akronim

Edisi: 31/43 / Tanggal : 2014-10-05 / Halaman : 56 / Rubrik : BHS / Penulis : Rocky Gerung, ,


Rocky Gerung*

KontraS adalah akronim dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan. Itu resminya. Tapi sebetulnya ada sugesti subversif pada huruf S di ujung akronim: Soeharto. Jadi harus dibaca: Kontra-Soeharto. Memang demikianlah konteksnya.

Di hari pertama Orde Baru menetapkan larangan demonstrasi pada 23 Februari 1998, sejumlah aktivis perempuan Jakarta justru melawannya dengan turun berdemonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia membawa bendera Suara Ibu Peduli. Tuntutan mereka: "Turunkan Harga Susu". Dalam hari-hari rapat persiapan demo itu, yang dimaksud sebetulnya adalah "Turunkan Soeharto".

Asal-usul politik menjadi penting untuk membaca akronim. Tak harus diterangkan dengan teori semiotik mutakhir karena ingatan sejarah masih cukup tersisa. Yang hampir hilang justru peringatan tentang betapa subversi yang harus disembunyikan melalui akronim, demi menghindar dari kekuasaan otoriter, kini justru harus diminta dengan cara mengemis kepada kekuasaan hasil reformasi.

Setiap Kamis, di depan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…