Bahasa Indonesia Dan Kelas Menengah
Edisi: 47/43 / Tanggal : 2015-01-25 / Halaman : 61 / Rubrik : BHS / Penulis : Dodi Ambardi, ,
Dodi Ambardi*
Dua puluh lima tahun lalu, Dede Oetomo, sosiolog Surabaya, mengabarkan temuan menarik hasil penelitiannya tentang hubungan antara bahasa dan penggunanya di majalah Prisma edisi Januari 1989. Lebih spesifik, ia bercerita bagaimana kelas menengah Indonesia memilih ekspresi bahasanya.
Dede Oetomo mengamati pertumbuhan pesat kelas menengah baru di perkotaan. Kelompok baru ini membangun koloni-koloni permukiman dan menyatu dalam kompleks-kompleks perumahan yang terpisah dengan penduduk lokal. Menurut temuan Dede, penghuni perumahan-perumahan cenderung memilih pengantar bahasa Indonesia untuk bergaul di lingkungannya dan dalam membesarkan anaknya ketimbang menggunakan bahasa daerah tempat asalnya. Sedangkan penghuni kampung-kampung asli di perkotaan tetap menggunakan bahasa lokal.
Ada alasan praktis di balik pemilihan pengantar bahasa Indonesia di wilayah perumahan-perumahan itu. Asal-muasal daerah anggota baru kelas menengah itu berlainan. Karena itu, mustahil bagi mereka untuk menggunakan bahasa daerah masing-masing untuk berkomunikasi dengan tetangga. Alasan lain bersumber dari gengsi sosial. Kata Dede, kenaikan status sosial…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…