Sekali Lagi Soal 'meninggal' (tanggapan Balik Untuk Zen Hae)
Edisi: 23/44 / Tanggal : 2015-08-09 / Halaman : 49 / Rubrik : BHS / Penulis : Bagja Hidayat, ,
PADA Tempo edisi 13-20 Juli 2015, Zen Hae menganjurkan agar para penyusun kamus tak perlu menggubris usul saya supaya mengeluarkan lema "meninggal" dari kata "tinggal". Sebab, sebagai arti mati, meninggal jelas berbeda makna dengan tinggal. Meninggal mengacu pada roh yang pergi, sementara tinggal bermakna menetap.
Ada dua pijakan yang dipakai Zen untuk menyebut usul saya lemah dan kurang teliti. Pertama, cetakan ke-10 Kamus Umum Bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta tahun 1987 di halaman 1076, yang menyebut "meninggal" sebagai ragam percakapan dari "meninggalkan", yang tentu saja berasal dari "tinggal". Rujukan ini sebenarnya tak perlu karena malah memperkuat paparan saya di kolom Tempo edisi 2-8 Maret 2015 yang ditanggapi Zen Hae.
Obyek kolom saya mempersoalkan kamus-kamus yang mencantumkan lema meninggal diturunkan dari kata…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…