Makam Di Tanah Suci

Edisi: 33/44 / Tanggal : 2015-10-18 / Halaman : 65 / Rubrik : BHS / Penulis : Samsudin Adlawi, ,


Samsudin Adlawi*

Setahun lalu, saya ke Tanah Suci melaksanakan ibadah haji. Selain mendapat pengalaman spiritual, saya membawa pulang pengalaman kebahasaan. Pengalaman spiritual berhaji tidak perlu saya jabarkan dalam tulisan ini. Sebab, apa yang saya alami selama 38 hari di Tanah Suci—Madinah dan Mekah—kurang-lebih sama dengan yang dialami jemaah haji pada umumnya. Tidak demikian dengan pengalaman kebahasaan. Mungkin hanya beberapa orang yang tertarik memperhatikannya, termasuk saya.

Ceritanya bermula seusai tawaf qudum, yakni tawaf (berjalan mengelilingi Ka'bah tujuh kali berlawanan dengan arah jarum jam sambil berdoa) yang dilakukan ketika baru tiba di Mekah untuk menunaikan ibadah umrah atau haji. Sesampai di maktab, salah satu anggota jemaah seregu saya menyampaikan rasa galaunya. "Katanya makam, kok, ukurannya kecil? Tidak panjang seperti makam umumnya. Lagi pula bagian dalamnya hanya berupa dua bekas telapak kaki," demikian dia bergumam. Yang dimaksud teman saya adalah makam Ibrahim. Memang makam Ibrahim hanyalah berupa pahatan bekas dua telapak kaki Nabi Ibrahim ketika membangun Ka'bah. Makam itu dilindungi cungkup berwarna keemasan dan terletak di sisi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…