Ben Anderson Dan Perkara Ejaan

Edisi: 44/44 / Tanggal : 2016-01-03 / Halaman : 131 / Rubrik : BHS / Penulis : Joss Wibisono , ,


Joss Wibisono

PADA Obituari Benedict Anderson, yang wafat di Indonesia, Tempo menyinggung berulang kali bahwa, dalam menulis, Indonesianis terkemuka ini selalu menggunakan Edjaan Suwandi (1947-1972). Oleh majalah ini, ejaan yang digunakan Ben Anderson tersebut dianggap ciri khas Ben, dan sayang tidak dikupas lebih jauh. Sesungguhnya Tempo edisi akhir tahun 2001 (halaman 82-83) telah memuat kolomnya yang ditulis dalam ejaan pra-Orba, berjudul "Beberapa Usul demi Pembebasan Bahasa Indonesia". Bahkan bisa dikatakan, bagi Ben, EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) itu tidak ada, sampai saat-saat terakhir ia tetap menggunakan Edjaan Suwandi.

Apakah dengan begitu Ben tidak pernah menggunakan EYD? Apakah dari awal dia sudah berpendapat bahwa EYD cuma akal bulus Orde Baru dalam rangka membutakan orang Indonesia, terutama generasi muda, dari sejarah mereka sendiri? Pertanyaan-pertanyaan ini layak diajukan karena dalam mencari jawabannya akan terlihat beberapa perubahan pada pemikiran Ben, juga dalam masalah bahasa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…