Mempertanyakan "dwifungsi" Wanita
Edisi: 02/19 / Tanggal : 1989-03-11 / Halaman : 73 / Rubrik : PRK / Penulis :
KENDATI sudah disoroti berulang-ulang, wanita bekerja masih saja merupakan topik yang layak untuk dibicarakan. Bukan karena praktek di lingkungan kerja mereka ternyata belum jadi lebih baik -- untuk jasa yang sama, wanita beroleh imbalan lebih rendah dari pria. Bukan pula karena perlindungan untuk keamanan kerja kaum wanita tidak menampakkan perbaikan. Yang seperti ini agaknya masih terlalu dini untuk dipermasalahkan kini.
Maka, seminar yang diadakan Lembaga Pendidikan Kesekretarisan Patricia, Sabtu lalu di Hotel Sahid Jaya, memilih topik yang cocok untuk masa kini. Topik itu adalah "Profil Wanita Bekerja sebagai Tuntutan Pembangunan". Selain Ir. Erna Witoelar dan Drs. Sarlito Wirawan Sarwono, tampil juga sebagai pembicara utama, Menteri Tenaga Kerja Cosmas Batubara.
Cosmas menekankan pentingnya peran wanita sebagai ibu dalam rangka nation building -- hingga sebagai orang yang bekerja dia harus bisa berdwifungsi -- sedangkan Erna Witoelar mempermasalahkan pengertian "bekerja" itu sendiri. Erna, yang sehari-hari lebih dikenal sebagai Direktur YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia), tidak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Bila si Ucok Pemalu
1994-03-12Dasar perangai anak memang muncul sejak dari sananya. penelitian terakhir mengundang para ahli percaya bahwa…
Meraba Pemicu Bunuh Diri
1994-04-30Selain jepang, ternyata amerika serikat punya rekor khas dalam tragedi bunuh diri. di samping kelainan…
Mati Enak di Rumah Musik
1994-03-19Ecstacy adalah gelombang psychedelique kedua setelah lsd. di inggris banyak remaja mati setelah menelannya. di…