Perkawinan Bagaikan Gubuk Derita

Edisi: 03/19 / Tanggal : 1989-03-18 / Halaman : 87 / Rubrik : PRK / Penulis :


BUAT pria masa kini, perkawinan bukan lagi mahligai kebahagiaan. Persekutuan resmi lelaki dan wanita itu, menurut Jayasuprana, lebih cocok disebutkan gubuk derita. "Karena itu saya tidak heran kalau semakin banyak saja pria yang memilih tidak kawin," kata humoris itu, memyimpulkan ceramahnya pada seminar sehari "Pria dan Perkawinan Masa Kini" di Semarang, Sabtu baru lalu.

Menurut Jayasuprana, pandangan stereotip di masa kini sudah sangat menyudutkan pria. Lelaki, masih saja diangap penindas, sedangkan wanita tetap dianggap penyabar dan serba nrimo, seperti di masa lalu. Padahal zaman sudah berubah. Akibatnya, di hadapan masyarakat, pria harus mati-matian berjuang menghapus citra, yang sebenarnya sudah kadaluwarsa itu. Sementara itu, di rumah, ia masih harus bertempur melawan istrinya, yang diam-diam memanfaatkan pandangan-pandangan stereotip itu.

Menilai keadaan sekarang, humoris yang juga musikus dan Presdir Jamu Jago itu, tampaknya menyesalkan berbagai isu yang menyerang pria. Sekadar contoh, kesimpulan yang menyebutkan dua dari tiga pria melakukan penyelewengan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

B
Bila si Ucok Pemalu
1994-03-12

Dasar perangai anak memang muncul sejak dari sananya. penelitian terakhir mengundang para ahli percaya bahwa…

M
Meraba Pemicu Bunuh Diri
1994-04-30

Selain jepang, ternyata amerika serikat punya rekor khas dalam tragedi bunuh diri. di samping kelainan…

M
Mati Enak di Rumah Musik
1994-03-19

Ecstacy adalah gelombang psychedelique kedua setelah lsd. di inggris banyak remaja mati setelah menelannya. di…