Barisan Orang-orang Malang
Edisi: 08/18 / Tanggal : 1988-04-23 / Halaman : 101 / Rubrik : PRK / Penulis :
SUDAH waktunya kini, dokter umum di tempat praktek pribadi serta puskesmas mempelajari psikiatri lebih intensif. Termasuk menggali pengetahuan lebih banyak untuk mengatasi depresi dengan obat-obat antidepresan. Masalahnya ialah sekitar 10%, pasien yang datang berobat sebenarnya menderita depresi -- kondisi kejiwaan yang tidak sehat. Penderita selalu diganggu rasa cemas, waswas, murung, putus asa.
Anjuran tersebut di atas dikemukakan oleh Psikiater Yuli Iskandar pekan lalu kepada TEMPO. Katanya, ia yakin bahwa depresi sudah saatnya mendapat perhatian khusus. Angka penderitanya sangat mungkin sudah mendekati jumlah penderita infeksi tenggorokan, infeksi pencernaan, dan kekurangan gizi, yang hingga kini dikenal sebagai penyakit paling besar penderitanya di Indoesia.
Belum disepakatinya angka penderita, menurut Yul, hendaknya tidak membuat kita lengah. "Di seluruh dunia depresi sudah diakui sebagai ancaman nomor sau," ujar kepala Laboratorium Psikiatri Biologik, Direktorat Kesehatan Jiwa Departemen Kesehatan itu. "Kita tidak bisa dikecualikan."
Sementara ini, pakar kesehatan jiwa memang sedang berusaha mencari angka penderita depresi yang tepat. Menentukannya tidak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Bila si Ucok Pemalu
1994-03-12Dasar perangai anak memang muncul sejak dari sananya. penelitian terakhir mengundang para ahli percaya bahwa…
Meraba Pemicu Bunuh Diri
1994-04-30Selain jepang, ternyata amerika serikat punya rekor khas dalam tragedi bunuh diri. di samping kelainan…
Mati Enak di Rumah Musik
1994-03-19Ecstacy adalah gelombang psychedelique kedua setelah lsd. di inggris banyak remaja mati setelah menelannya. di…