Seks Dan Kematian Di Tengah Rimba
Edisi: 24/18 / Tanggal : 1988-08-13 / Halaman : 101 / Rubrik : PRK / Penulis :
PERKAWINAN berdarah bukan hanya terjadi dalam drama Federico Garcia Lorca. Ada suku terasing yang sudah mengenalnya sejak dahulu kala. Rebutan perempuan pada masyarakat ini bisa berakhir dengan pembunuhan. Ini hasil penelitian Antropolog Napoleon Chagnon dari University of California, Amerika Serikat, yang ternyata dianggap kontroversial. Mengapa?
Semula, perang suku dan pembunuhan berawal dari sengketa tanah untuk lahan, memperebutkan sumber air, dan ricuh karena batas perburuan. Tapi Chagnon berteori, sangat mungkin ada motivasi lain yang lebih sederhana, misalnya memperebutkan wanita.
Sebuah kejadian di perkampungan suku Dayak terasing di Kalimantan Timur mendukung pendapat Chagnon ini. Taga, penduduk Desa Jontai, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai, Mei lalu menggorok leher Dirman, kawannya, karena urusan perempuan. Dan tidak cuma sampai di situ.
"Jantung dan hatinya saya makan sampai habis, supaya rohnya tidak mengganggu," demikian pengakuan Taga. Lalu kaki dan mngan Dirman dipisahkan dari badannya, sementara batang tubuhnya dikuburkan berdiri dalam lubang sedalam setengah meter.
Supaya tidak bangkit nantin.lntinya," kata Taga…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Bila si Ucok Pemalu
1994-03-12Dasar perangai anak memang muncul sejak dari sananya. penelitian terakhir mengundang para ahli percaya bahwa…
Meraba Pemicu Bunuh Diri
1994-04-30Selain jepang, ternyata amerika serikat punya rekor khas dalam tragedi bunuh diri. di samping kelainan…
Mati Enak di Rumah Musik
1994-03-19Ecstacy adalah gelombang psychedelique kedua setelah lsd. di inggris banyak remaja mati setelah menelannya. di…