Perjalanan Karuhun Ditambah "z"
Edisi: 37/17 / Tanggal : 1987-11-14 / Halaman : 33 / Rubrik : KEP / Penulis :
MENYEMBAH matahari, itu bukan judul film yang diputar di Sumedang. Itu tulisan di harian Gala, Bandung, 6 November lalu, memberitakan, 68 orang "penyembah matahari" masuk Islam. Dan mereka ada yang dinikahkan kembali menurut cara Islam. Mengapa?
Semua itu gara-gara lambang yang diagungkan para penganut tadi bergambar bulatan besar dan bersinar sembilan garis. Selain ada bulatan kecil, ditambah huruf Z -- melambangkan "setrum" atau kilat. Akhir bulan lalu penganut aliran tersebut dipaksa kejaksaan setempat membubarkan perkumpulannya.
Mulanya ketahuan oleh anggota ABRI yang melakukan karya bakti di Desa Kebonjati, Sumedang Utara. Di puncak Bukit Kacapi, yang tingginya sekitar 750 meter, di malam gelap Jumat Kliwon itu, ada kelap-kelip api. Para petugas bertatapan pandang. Letda M. Kalywon segera membawa pasukannya ke sana, untuk melihat apa yang terjadi.
Mereka mendaki bukit yang puncaknya datar itu. Kalywon segera memutar, mengitari kalangan. Dilihatnya nyala petromaks di tengah, dikelilingi sekumpulan orang yang jongkok: lelaki-perempuan, anak muda berusia sekitar 20 tahun, bocah, dan orang tua mengepalkan kedua telapak tangan di depan perut. Mereka bangkit, lalu jongkok, bangkit,…
Keywords: -
Rp. 15.000
Artikel Majalah Text Lainnya
P
PERJALANAN KARUHUN DITAMBAH "Z"
1987-11-14Sosok aliran kepercayaan "perjalanan" di jawa barat dipaksa untuk dibubarkan oleh kejaksaan setempat. aliran ini…