Menopause Pria
Edisi: 07/23 / Tanggal : 1993-04-17 / Halaman : 35 / Rubrik : PRK / Penulis : EDZ
TERPANA lelaki itu di depan cermin, memandangi rambutnya yang kian menipis. Dalam usia di atas 40-an, dengan status sosial kelas menengah ke atas, ia terbilang sukses. Namun, sedikit congkak ia masih pasang target. Ketika obsesinya kandas, batinnya pun terhuyung.
Kecewa kian merasuk sumsum, dan bumi rasanya terban, ketika berhadapan dengan istrinya seluruh keperkasaannya luluh. Mirip si bisu berasian: terasa ada terkatakan tidak, itulah krisis yang dialaminya.
Biasanya penderita impotensi tidak mau atawa malu buka kartu, baik kepada dokter, istri, maupun pacar. Kalaupun ia mencoba semati-mati hati mengeluhkan deritanya, tanggapan dokter sering enteng, "Ah, itu kan karena umur saja."
Menurut bulanan Vanity Fair, edisi April ini, keadaan itu di Inggris dijuluki viropause, dan di Eropa daratan: andropause. Dan sebegitu jauh, dunia kedokteran masih mengabaikan kasus viropause ini. "Di Amerika, mulanya viropause menjadi urusan ahli ilmu jiwa, lalu ahli urologi, dan kemudian sampai di meja internis,"…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Bila si Ucok Pemalu
1994-03-12Dasar perangai anak memang muncul sejak dari sananya. penelitian terakhir mengundang para ahli percaya bahwa…
Meraba Pemicu Bunuh Diri
1994-04-30Selain jepang, ternyata amerika serikat punya rekor khas dalam tragedi bunuh diri. di samping kelainan…
Mati Enak di Rumah Musik
1994-03-19Ecstacy adalah gelombang psychedelique kedua setelah lsd. di inggris banyak remaja mati setelah menelannya. di…