Bila Waktu Menjamah Bali
Edisi: 12/02 / Tanggal : 1972-05-27 / Halaman : 44 / Rubrik : PWS / Penulis :
BALI bukan sorga, dulu apalagi kini. Berita bahwa dipulau ini
sedang dipertahankan sesuatu jang palsu, sudah tentu tidak
menjenangkan. Putra-putra pulau jang lazim bangga pada tanah
kelahirannja, sudah tentu punja hak menundjukkan sisa-sisa jang
baik jang dapat dikemukakan. Namun, tidak dapat dielakkan bahwa
membela, tidak dengan sendirinja merubah kedudukan. Waktu,
dengan segala isinja, jang menggiring perubahan-perubahan, tetap
merangkak mendorongkan jang baik maupun jang buruk mendjadi
sebagian dari tampang Bali jang baru. Bali bukan lagi sorga.
; Sebuah Bali jang berubah, sedjak lama telah menjiksa pikiran
kalangan jang setudju dengan mengenakan sistim sematjam
karantina. Seolah Bali kini dianggap mau djadi neraka. Hanja
rasa segan agaknja jang sudah menghaluskan gagasan-gagasan itu
mendjadi sedikit lebih menjerupai sindiran-sindiran sadja.
"Banjak perubahan-perubahan jang pada hakekatnja menodai
kekajaan budaja asli di Bali", kata pelukis Soenarto Pr.
pemimpin Sanggar Bambu 59 dalam sebuah diskusi budaja di Jogja
tiga tahun lalu. "Bali siap ditinggalkan para dewa", tulis R.M.
Sachlan di harian Berita Buana mengulang utjapan seorang wanita
Bali jang progressif, Njonja Gedong Bagoes Oka. "Bali kini
tinggal sebuah pentas, orang-orang Bali kini mentjoba memainkan
sandiwara budajanja jang telah matjet", kata Fred Wetik seorang
pemain sandiwara jang menjelusup di Bali selama 6 bulan untuk
pembuatan film.
; Pasifik Mentjiut.
; Pembukaan lapangan terbang internasional Ngurah Rai dan
penetapan Bali sebagai Pusat pengembangan Pariwisata di
Indonesia bagian Tengah -- sebagaimana tertjantum dalam Projek
Pelita No. 17 -- disebut-sebut sebagai awal gelombang
perubahan-perubahan, disamping pembukaan Hotel Bali Beach. Hal
ini bukan tidak beralasan. Fasilitas hotel kelas satu dan rute
perdjalanan jang tidak perlu lagi tunduk kepada kepentingan
Djakarta dan Jogja menjebabkan para pelantjong datang
berbondong-bondong.
; Hotel Bali Beach dengan kapasitas 306 kamar jang dibuka pada 1
Nopember 1966 masih menderita rugi sampai tahun 1968. Tetapi
lewat masa itu bandjir pelantjong bertambah besar gelombangnja.
Tjatatan achir tahun 1967 jang menundjukkan angka 10 ribu tamu,
meningkat mendjadi 36 ribu ditahun 1970 dan 45 ribu ditahun
berikutnja lagi. Sani Sumakno. Assisten Manager Bali Beach,
bahkan dapat menundjukkan angka jang lebih besar lagi,
seandainja tidak ada kesulitan akomodasi jang kini sedang
didjumpai. Air Port Tuban jang diperluas djadi lapangan terbang
Internasional Ngurah Rai jang memakan tempo tahunan untuk
menimbun laut. bahkan dalam tempo singkat dirasa mendjadi
terlalu sempit. Besar kemungkinan ia menuntut pelebaran jang
tidak tanggung-tanggung, sehingga pesawat-pesawat jumbo jet jang
sekali angkut dapat menumbuhkan 1000 penumpang dapat mendarat.
Bali Beach jang djadi makin laris mendahului perkembangan itu
dengan memperluas dirinja dengan 200 kamar.
; Wiharsa, manager Nitour perusahaan angkutan jang mulai
beroperasi sedjak tahun 1962 menjatakan sampai tahun 1968 belum
ada persoalan kekurangan hotel maupun angkutan. Perusahaannja
jang masih merupakan pemegang monopoli sampai tahun 1965
mentjatat tamu sekitar 10 sampai 12 ribu setahun. Djumlah ini
merosot mendjadi 300 sampai 400 setahun akibat adanja travel
burcau saingan Namun sedjak dibukanja Air Port Ngurah Rai tepat
1 Agustus 1969 angka-angka itu segera berputar kembali dengan
kemadjuan 30% setahunnja. Hal ini karena semakin banjaknja
penerbangan internasional jang datang: Thai, M.S.A, Quantas, Pan
Am. Dahulu hanja ada armada nasional Electra dan Convair.
"Dahulu turis enggan datang, karena harus singgah ke Djakarta.
Kini dunia Pasifik bagian selatan sudah mentjiut dari segi waktu
dan uang", kata Wiharsa. 600 orang pelantjong jang dilajaninja
perbulan sedjak tahun 1970 menimbulkan problem akomodasi dan
tenaga guide. Bali Beach, Bali Hotel, Hotel Denpasar, Hotel
Pemetjutan jang mendjadi langganannja sebagai tempat menginap
para tamu tak sanggup lagi menjediakan kamar, sehingga tak
djarang ditolaklah pelantjong-pelantjong jang dalam perkembangan
terachir lebih suka datang berombongan.
; Team SCETO, konsultan Perantjis jang melakukan survey di Bali
atas biaja Bank Dunia sedjak 20 April 1970 -20 April 1971 dengan
sebelas orang ahlinja memberikan bukti jang lebih terperintji.
Dalam saran dan usulnja kepada Republik Indonesia mengenai
"master plan" Pengembangan pelantjongan di Bali, di amalkan
bahwa dalam tahun 1975 sejumlah 188 ribu pelantjong akan megisi
randjang-randjang sewaan di Bali untuk waktu rata-rata 4 hari.
Djadi kira-kira akan dibutuhkan 1800 buah kamar untuk mereka.
Sepuluh tahun kemudian amalan itu meningkatkan angka tersebut
mendjadi 730 ribu. Djadi sekira 500 buah kamar harus sudah
tersedia, oleh dikira-kirakan berapa hotel lagi jang akan
dibangun dan berapa pekerdjaan lagi jang akan menampung orang
untuk mendjadi pengurus dan pelajan hotel, guide, sopir,
pendjual barang-barang souvenir, serta segala matjam pekerdjaan
baru jang pada mulanja belum dikenal. Sebagaimana diketahui Bali
jang luasnja 521 KmÿFD, 70-nja adalah persawahan, tegalan, hutan,
kebun kopi, kebun kelapa dan kebun buahbuahan. Pendeknja mata
pentjaharian utama adalah mengolah tanah. Hanja sebagian ketjil
jang mendjadi buruh, pegawai, pedagang, nelajan dan seniman.
Dengan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
RUSAK ?
1991-01-05Bali mengalami perubahan setelah ada persentuhan dengan budaya luar dan terbuka untuk para turis. miquel…
BUKAN SEKADAR MEMBANGUN HOTEL
1991-01-05Bali punya andil besar dalam pariwisata indonesia. menjadi tujuan wisata yang memiliki kelas tersendiri pembangunan…
PENUMPANG-PENUMPANG TAK BERBINTANG
1983-09-03Pelayaran perdana km. kerinci, jakarta-padang dan jakarta-ujungpandang. jadi sasaran tukang catut. para penumpang masih semrawut.…