Mang Ujo Yang Serba Bambu

Edisi: 37/03 / Tanggal : 1973-11-17 / Halaman : 28 / Rubrik : PWS / Penulis :


ALKISAH suatu hari, adalah serombongan turis asing datang ke
sebuah biro perjalanan. Mendengar dari turis-turis terdahulu,
mereka merengek minta diantar ke tempat yang mereka sebut
miniature of Sundanese village. Nona manis dari Vaya Tour
membolak-balik beberapa buku dan lembaran-lembaran petunjuk
pariwisata. Hasilnya: tak ada. Dan sebelumnya memang belum
pernah ia dengar. Dengan malu-malu akhimya itu nona terpaksa
mengaku tidak tahu. Dan sambil mengucap banyak maaf, senyum
malunya mengantar sang turis yang kecewa itu berlalu.

; Belakangan baru diketahui, yang dicari orang-orang bule itu
adalah Saung Angklung milik Mang Ujo Ngalagena, 47 tahun, di
kampung Padasuka Cicadas, pinggiran kota Bandung. Di sana ia
tinggal bersama isteri dan 10 anak-anaknya. Dan di situ pu13 ia
mendirikan bengkel kerja, memproduksi angklung -- yang konon
merupakan alat musik khas Sunda - dan alat musik lain-lain dari
bahan bambu. Tapi sekaligus juga menyajikannya sebagai tontonan.
Di tanah yang ckup luas, beberapa bangunan dari bambu yang
dikasih nama menurut kegunaannya, mulailah ia mencoba usahanya
secara kecil-kecilan. "Ini semua saya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

R
RUSAK ?
1991-01-05

Bali mengalami perubahan setelah ada persentuhan dengan budaya luar dan terbuka untuk para turis. miquel…

B
BUKAN SEKADAR MEMBANGUN HOTEL
1991-01-05

Bali punya andil besar dalam pariwisata indonesia. menjadi tujuan wisata yang memiliki kelas tersendiri pembangunan…

P
PENUMPANG-PENUMPANG TAK BERBINTANG
1983-09-03

Pelayaran perdana km. kerinci, jakarta-padang dan jakarta-ujungpandang. jadi sasaran tukang catut. para penumpang masih semrawut.…