"2 Sampai 4 Tahun Lagi"
Edisi: 06/04 / Tanggal : 1974-04-13 / Halaman : 12 / Rubrik : PWS / Penulis :
TAK tampak suasana pesta di Denpasar. Kecuali hiasan-hiasan
penjor berderet sejak lapangan terbang Ngurah Rai dan hiasan
penyemarak lain, kehidupan sehari-hari berjalan seperti biasa.
"Dari dulu katanya mau ada PATA", ujar Wayan Adnyana, penjual
suvenir di Denpasar. "Yang pelit-pelit baru mau ke sini. PATA
kan cuma menguntungkan yang bermodal besar", sambung anak muda
bekas pramuwisata itu acuh tak acuh. Dan memang, Lokakarya PATA
akhir Maret kemarin, berlangsung di Agung Room hotel Bali Beach,
tampaknya tak terlalu melibatkan penduduk terutama pedagang
kecil. "Tak ada untung oom. Kalau pasang harga tinggi nanti
dibilang mahal. Padahal orang-orang ini yang akan bawa turis
datang ke mari", kata Padmi, gadis penjual kain tenun di
kompleks Hutan Monyet Sangeh.
; Akan hal pedagang barang kerajinan, sedikitnya mereka tahu bahwa
lokakarya dan konperensi PATA kali ini merupakan upaya menyedot
turis lebih banyak melempar uang di Ubud, Mas dan sebagainya,
sebagai pusat produksi barang-barang kerajinan", kata seorang
pedagang di Denpasar. Sejak jumlah turis naik mendadak, jalan
Veteran d/h Ngurah Rai yang dulu menjadi pusat penjualan
barang-barang kerajinan memang kian menyepi. Toko-toko di situ
sudah jarang dikunjungi orang. Biro-biro perjalanan tampaknya
meng-giring tamu-tamu ke tempat-tempat lain. Itulah Bali sekilas
pandang, daerah pertama yang lain ditonjolkan sebagai tempat
tujuan wisata.
; Ratu Sir.
; Dalam Lokakarya PATA kali ini memang tampak orang-orang penting.
Ada Iwan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
RUSAK ?
1991-01-05Bali mengalami perubahan setelah ada persentuhan dengan budaya luar dan terbuka untuk para turis. miquel…
BUKAN SEKADAR MEMBANGUN HOTEL
1991-01-05Bali punya andil besar dalam pariwisata indonesia. menjadi tujuan wisata yang memiliki kelas tersendiri pembangunan…
PENUMPANG-PENUMPANG TAK BERBINTANG
1983-09-03Pelayaran perdana km. kerinci, jakarta-padang dan jakarta-ujungpandang. jadi sasaran tukang catut. para penumpang masih semrawut.…