Di Antara Anak-anak & Babi-babi

Edisi: 12/04 / Tanggal : 1974-05-25 / Halaman : 46 / Rubrik : PWS / Penulis :

LADIES and gentlemen, besok kita akan sampai di Belawan,
pelabuhan Indonesia yang kita singgahi pertamaÿ20kali. Perlu
saya kemukakan beberapaÿ20hal sebelum anda mulai dengan tour
anda ini. Pertama jangan lupa menelanÿ20tiga pil malaria. Mereka
yang tidak tahan sengatan binatang, sebaiknya menyemprot
tubuhnya dengan minyak anti insek. Udara cukup panas. Pakailah
baju yang tipis saja. Jas, sebaiknyaÿ20tinggalkan saja di kapal.
Celana panjang bagi wanita tidak dilarang, tapi hendaknya
hindarilah pakaian yang menyerupai bikini. Pakailah sepatu
rendahÿ20atau sandal. Sinar matahari akan menggigit kulit anda
keras sekali. Karena itu hindarilah sinar langsung dari matahari.
Lebih baik anda pakai topiÿ20atau payung: Harap anda ketahui bahwaÿ20
di Indonesia tidak ada bus Greyhound. Jadi jangan terkejut nanti
kalau andaÿ20dapat bus yang tidak senyaman bus anda di rumah
karena tanpa ac. Di Nias bahkan anda harus naik truk. Hal iniÿ20
perlu saya kemukakan sekarang, karena bagi mereka yang fisiknya
tidak kuat, sebaiknya tinggal saja di kapal.ÿ20Selanjutnya siapa
yang berminat untuk turut darmarisata ke Penang dan Belawan,
silahkan datang ke kantor sayaÿ20malam ini antara jam 19.00-21.00.
Setelah jam tersebut, tidak akan adaÿ20pelayanan lagi.....Siapa
yang akan bertanya tentang perjalanan ini, silahkan".

; 184 wisatawan dengan tekun mendengarkan keterangan Leeuw kepala
Darmawisata Roland van der Leeuw, sehari sebelum kapal pesiar
Prinsendamÿ20merapat di Belawan. Sebagian besarÿ20mereka datang dari
Amerika Utara danÿ20Eropa Barat, umur rata-rata di atas 45 tahun
dan sudah berkeliling keseantero dunia.

; Terlalu Belanda

; Sejak 14 Januari tahun ini, ms Prinsendam milik Holland Amerika
Line telah 10 kali mengelilingi Sumatera Jawa dan Bali.
Pangkalan berlabuh di Singapura. Makan waktu 14 hari pelayaran,
wisata lewat laut ini singgah di Penang, Belawan, Sibolga, Nias,
Padang, Cilacap (kalau musim hujan saja), Semarang (cuma musim
kemarau), Bali dan Jakarta. Kapal dengan tonase 9.000 ini
mempunyai 191 kabin yang masing-masing dilengkapi dengan ac,
telepon, radio yang memancarkan 2 saluran musik dan kamar mandi.
Seperti lazimnya kapal pesiar, Prinsendam juga memiliki gedung
teater, salon kecantikan, toko, kolam renang mini, dek olahraga,
bar, dua restoran dan sebuah lounge yang bisa dijadikan tempat
rekreasi siang dan malam. Agar tidak terputus sama sekali dengan
perputaran dunia, Prinsendam menerbitkan The Ocean Post, koran
stensilan yang keluar setiap hari. Sesekali diberitakan tentang
peperangan atau demonstrasi anti Nixon, tapi sebagian besar
beritanya tentang cuaca di San Francisco, di Anchorage dan team
baseball mana yang menang. Berita acara demikian juga dengan
bahasa pengumuman, selalu diucapkan dalam tiga bahasa: Inggeris,
Perancis dan Jerman lihat box: Nostalgia sepotong roti.

; Prinsendam adalah satu dari lima kapal milik Holland America
Line. Empat lainnya yang tonasenya lebih besar, berpesiar di
sekitar Karibia dan laut Tengah. "Sayang makanannya terlalu
Belanda sentris", kata salah seorang penumpang kelahiran
Illinois, AS,"dan mutunya tidak sebaik kapal milik HAL yang
beroperasi di Eropa". "Memang sulit kalau harus menuruti selera
semua orang", kata C. Bax, manager hotel terapung ini.

; Selama ini jumlah penumpang Prinsendam cuma sekitar 200 orang
saja. Sedangkan kapasitas kabin bisa memuat 375 orang. Kini
sedang diusahakan untuk menggalakkan jumlah tersebut dan mencoba
menyedot wisatawan dari Eropa, Amerika, Pasifik dan juga
Indonesia. "Agar orang Indonesia bisa juga mencicipi pelayaran
ini, kami jual secara eceran", kata Moh. Kabul, General Manager
dari Nitour. Biro pariwisata ini adalah agen tunggal yang
menangani pesanan tempat dan mengatur darmawisata di wilayah
Indonesia. Tarif pelayaran 14 hari ini "secara borongan" dijual
mulai dari harga Rp 718.500 sampai…

Keywords: -

---

Foto Terkait