Blujin Terbungkuk Depan Budha

Edisi: 52/05 / Tanggal : 1976-02-28 / Halaman : 31 / Rubrik : PWS / Penulis :


Selama 5 hari (20-25 Januari lalu) aggota staf redaksi TEMPO,
Yusril Jalinus, bersama undangan lain mengikuti inaugural flight
Garuda Jakarta Tokyo, dirangkai dengan acara piknik ke berbagai
tempat di negeri Matahari Terbit. Penerbangan perdana itu
diselenggarakan sehubugan dengan pembukaan jalur baru sejak
Desember 1975) Denpasar-Hongkong pp dan Denpasar-Hongkong-Tokyo
pp. Di bawah ini laporannya:

; KETIKA kereta api itu memperlambat kecepatannya, pemandu wisata
memberikan penjelasan. "Kereta api-kereta api di belakang kita
terpaksa mengalami pemeriksaan. Ada telepon dari orang yang
tidak dikenal identitasnya oleh polisi, katanya ada bom pada
salah sebuah kereta itu".

; Kabar yang mestinya bisa bikin kaget itu ternyata tidak
menimbulkan reaksi gaduh. Bahkan 60-an anggota rombongan
Penerbangan Perdana Garuda di gerbong nomor 16 (paling buntut)
Kereta Api Peluru (Bullet Train) yang melaju dari Tokyo menuju
Kyoto itu, nampaknya lebih tertarik pada hujan salju yang
mengurung sekitar Nagoya. "Aduh cantiknya", teriak seorang ibu
mengagumi rumah dan mobil-mobil yang terkubur es sepanjang
jalan. Beberapa penumpang bergiliran duduk di kursi bagian kanan
agar bisa dipotret dengan latar belakang gunung Fuji yang siang
itu tampak jelas.

; Oleh Christ, pemandu wisata Fujita Travel Service (biro
perjalanan Jepang yang membawa rombongan itu antara 20 sampai 25
Januari yang lalu), baik Kereta Api Peluru yang mampu lari 250
kilometer per jam,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

R
RUSAK ?
1991-01-05

Bali mengalami perubahan setelah ada persentuhan dengan budaya luar dan terbuka untuk para turis. miquel…

B
BUKAN SEKADAR MEMBANGUN HOTEL
1991-01-05

Bali punya andil besar dalam pariwisata indonesia. menjadi tujuan wisata yang memiliki kelas tersendiri pembangunan…

P
PENUMPANG-PENUMPANG TAK BERBINTANG
1983-09-03

Pelayaran perdana km. kerinci, jakarta-padang dan jakarta-ujungpandang. jadi sasaran tukang catut. para penumpang masih semrawut.…