Linguistik Forensik
Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-12-26 / Halaman : / Rubrik : BHS / Penulis :
Ahmad Hamidi*
“LABEL ‘forensik’ dalam linguistik terkadang... ya gitu, deh. Padahal ujung-ujungnya ya menggunakan kacamata analisis wacana dan pragmatik pula,” demikian celetuk seorang mutualan—orang yang mengikuti akun media sosial orang lain dan orang lain tersebut mengikuti balik akun yang bersangkutan—saya di media sosial. Di lain kesempatan, dia nyeletuk lagi, “Gimmick ilmu itu adalah ketika demi cari nama, ilmuwan berkoar-koar ilmunya sebagai ilmu baru, dikasih nama tertentu agar terlihat keren dan meyakinkan para pemula.”
Saya dapat menebak arah kedua celetukan mutualan saya itu. Apa gunanya memperanak-pinakkan linguistik (ilmu bahasa) yang sudah bejibun cabangnya kalau pada akhirnya ilmu lama juga yang bakal dipakai? Barangkali ia bukan satu-satunya orang yang sangsi akan kedudukan linguistik forensik di antara cabang linguistik lain.
Secara etimologis, kata yang dipermasalahkan oleh mutualan saya itu berasal dari bahasa Latin, forÃâns(is), yang menurut Oxford Dictionary bermakna “in open court, public”—sepadan dengan forum yang bermakna “what is out of doors”. Kamus yang sama mendefinisikan forensik sebagai “connected with the scientific tests used by the police when trying to solve a crime”. Inilah titik temu lekatan forensik pada terminologi “linguistik forensik”.
Kamus Besar Bahasa Indonesia V (KBBI) terbitan Kementerian Pendidikan dan…
Keywords: kolom bahasa, 
Foto Terkait
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…