Berpisah Karena Pandemi
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-05-22 / Halaman : / Rubrik : PRK / Penulis :
IMPITAN kebutuhan ekonomi di masa pandemi membuat Anita—bukan nama sebenarnya—memilih berpisah dengan suaminya. Perempuan yang sedang menempuh studi di perguruan tinggi ini mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Yogyakarta pada Mei tahun lalu. Pernikahannya yang baru berjalan enam bulan kandas. “Ini berat, tapi keadaan memaksa dan ini pilihan terbaik,” kata Anita melalui konselor hukum yang mendampinginya, Arnita Ernauli Marbun, Kamis, 20 Mei lalu.
Anita, 27 tahun, dan pasangannya menikah pada akhir 2019. Sang suami berjanji menyokong kebutuhan ekonomi Anita yang sedang kuliah. Saat itu pria tersebut baru diterima bekerja di perusahaan swasta sebagai buruh kontrak. Namun bahtera rumah tangga mereka goyah ketika pandemi Covid-19 menyerang. Suami Anita terkena pemutusan hubungan kerja. Keduanya mesti putar otak untuk membayar ongkos rumah kontrakan. Kondisi ini membuat mereka dilanda frustrasi. Pertengkaran verbal tak bisa dihindari. Mereka akhirnya sepakat berpisah.
Rifka Annisa, lembaga non-pemerintah yang berfokus pada permasalahan kekerasan terhadap perempuan, mencatat ada 50 gugatan cerai dari total 85 kasus yang didampingi konselor hukum sepanjang 2020. Pada Januari-April 2021, terdapat 16 gugatan cerai. Pasangan yang…
Keywords: Kota Bandung dan Permasalahannya, Daerah Istimewa Yogyakarta, Pengadilan Negeri, Perceraian, Virus Corona, Covid-19, Pandemic, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Bila si Ucok Pemalu
1994-03-12Dasar perangai anak memang muncul sejak dari sananya. penelitian terakhir mengundang para ahli percaya bahwa…
Meraba Pemicu Bunuh Diri
1994-04-30Selain jepang, ternyata amerika serikat punya rekor khas dalam tragedi bunuh diri. di samping kelainan…
Mati Enak di Rumah Musik
1994-03-19Ecstacy adalah gelombang psychedelique kedua setelah lsd. di inggris banyak remaja mati setelah menelannya. di…