Praktik Berbahasa, Konteks, Dan Bipang
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-05-29 / Halaman : / Rubrik : BHS / Penulis :
Ahmad Hamidi*
KONTEKS adalah instrumen penting dalam praktik berbahasa. Setiap peserta tutur mesti memahami konteks, baik konteks pertuturan secara generik maupun konteks sosiokultural mitra tutur secara spesifik. Tuturan bermakna karena konteks. Tanpa konteks, tuturan seumpama ruang hampa. Memaknai tanpa konteks hanya bisa dilakukan oleh kamus.
Pentingnya pemahaman atas konteks dalam praktik berbahasa, secara terang-benderang, tampak pada persoalan “bipang Ambawang” dalam pidato Pak Presiden. Sebagian besar masyarakat, tentunya sebagian besar masyarakat muslim, menyayangkan penyebutan “bipang Ambawang” dalam pidato peringatan Hari Bangga Buatan Indonesia (HBBI) itu. Substansi pidato Pak Presiden yang sebetulnya gagah dan mulia runtuh seketika. Pasalnya, bipang Ambawang sama sekali bukanlah makanan yang lazim dihidangkan dalam suasana Lebaran. “Bipang Ambawang” disebutkan dalam konteks berpidato yang tidak tepat.
Makanan khas Kalimantan Barat itu takkan menjadi persoalan andai kata pihak yang terlibat dalam penyusunan materi pidato Pak Presiden mampu mengidentifikasi dan membangun konteks pidato secara lebih cermat. Sayangnya, berdasarkan alur dan isi pidato, tampak bahwa pihak-pihak yang bertugas menyusun teks pidato Pak Presiden…
Keywords: kolom bahasa, 
Foto Terkait
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…