Darurat Militer
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-08-14 / Halaman : / Rubrik : BHS / Penulis :
PERNYATAAN Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tentang meroketnya jumlah kasus Covid-19 di negeri ini sebagai kondisi “darurat militer” membuat jagat maya menjadi damat. Di sela-sela kunjungannya di Hotel University Club Universitas Gadjah Mada, Pak Menko mengatakan, “Kan, sebenarnya pemerintah sekarang ini, walaupun tidak di-declare, kita ini dalam keadaan darurat militer. Jadi kalau darurat itu ukurannya tertib sipil, darurat sipil, darurat militer, darurat perang. Nah, kalau sekarang ini sudah darurat militer.”
Pernyataan Pak Menko itu menyeramkan bagi saya. Negeri-negeri kacau-balau. Kota berantakan. Pekikan bersipongang. Penjarahan di mana-mana. Pasukan militer dengan senjata lengkap berkeliaran; berjaga di sepanjang jalan. Begitulah gambaran jejaring kognitif atas “darurat militer” yang berkelebat di kepala saya.
Setidak-tidaknya ada tiga asumsi yang salah satunya berpeluang terjadi. Pertama, Pak Menko tidak memahami konteks “darurat militer”. Kedua, beliau kepeleset lidah. Ketiga, Pak Menko punya maksud lain—tentu saja maksud baik—yang tidak konvensional atas frasa “darurat militer”. Yang terakhir adalah asumsi apabila kita berhusnuzan…
Keywords: Darurat Militer, kolom bahasa, Covid-19, PPKM, PPKM Darurat, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…