Meriang Digoyang Bawang Bollywood

Edisi: 20/47 / Tanggal : 2018-07-15 / Halaman : 82 / Rubrik : EB / Penulis : Khairul Anam., Retno Sulistyowati, Chitra Paramaesti

JUWARI masih ingat panggilan telepon misterius yang masuk sepanjang bulan Ramadan, Mei-Juni lalu. Dua panggilan masuk ke telepon seluler pria asal Brebes, Jawa Tengah, itu. Di ujung telepon, seorang lelaki awalnya menanyakan harga bawang merah, layaknya calon pembeli. ”Eh, ujung-ujungnya saya ditanyain kenapa melaporkan peredaran bawang bombai mini,” kata Juwari, Jumat pekan lalu.

Dua panggilan itu masuk dengan nomor berbeda. Bukannya terteror, Juwari malah mempersilakan sang penelepon datang ke Brebes. Tapi Juwari sudah berjaga-jaga. Dia melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Sudah sejak Maret lalu Juwari melaporkan meluasnya peredaran bawang bombai
mini. Bawang bombai mungil ini seolah-olah tanpa cela. Tapi perkara makin
runyam setelah bawang asal India ini dijual sebagai bawang merah. ”Ini yang memukul petani,” ucap Juwari, Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia.

Bawang bombai mini dijual seharga Rp15 ribu per kilogram, lebih murah Rp 2.000
dibanding bawang merah lokal. Para importir bawang bombai mini itu ditengarai
menangguk untung berlipat. Di Negeri Bollywood, harganya cuma Rp 2.000-4.000
per kilogram. ”Untungnya sak arat-arat (sangat banyak),” kata Juwari. Peredaran
bawang bombai mini cum bawang merah meluas di Jawa dan Sumatera, terutama di Medan, yang selama ini menjadi pintu masuk komoditas tersebut.

Laporan Asosiasi baru menemui jalan terang pada akhir Juni lalu. Saat itu, Badan
Reserse Kriminal Kepolisian…

Keywords: -

---

Foto Terkait