Manasuka
Edisi: 03/48 / Tanggal : 2019-03-17 / Halaman : 84 / Rubrik : BHS / Penulis : Zaim Rofiqi , ,
"APA yang ada dalam sebuah nama? Sesuatu yang kita sebut mawar masih tetap saja harum dengan nama yang lain." Ungkapan terkenal dari Shakespeare ini sepintas lalu seperti memperlihatkan dengan cukup jelas salah satu prinsip terpenting bahasa, yakni watak manasuka (arbitrer) dari tanda bahasa. Dalam ungkapan itu, tersirat pengertian bahwa dalam bahasa tak ada hubungan satu-satu yang langsung dan pasti antara penanda (citra/bunyi) "mawar" dan petanda (konsep) "mawar".
Namun, jika ditilik lebih jauh, ungkapan tersebut justru memperlihatkan kesalahkaprahan-untuk tidak menyebut kesalahpahaman-yang sangat umum terjadi saat orang berbicara tentang watak (tanda) bahasa yang bersifat manasuka.
Yang dimaksud dengan kesalahkaprahan di sini, tiap kali prinsip ini dibicarakan atau ditulis, apa yang sering diandaikan adalah manusia, sebagai subyek yang menggunakan bahasa, bebas memakai sebutan (penanda/signifier) apa saja untuk menunjuk sesuatu (konsep/petanda/signified) yang dianggap telah ada sebelumnya,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…