Kaku

Edisi: 30 Okt / Tanggal : 2022-10-30 / Halaman : / Rubrik : BHS / Penulis :



BEBERAPA waktu lalu saya membuat utas di Twitter tentang pengalaman membaca terjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris. Menurut saya, terjemahan bahasa Inggris lebih mudah dipahami, kadang lebih puitis, dan lebih terasa kedalaman maknanya.
Utas itu disukai oleh lebih dari 20 ribu akun, dicuitkan ulang sebanyak 5.000 kali, dan mendapat ratusan komentar. Sebagian besar merasakan hal yang sama. Hanya satu-dua komentar yang mengatakan sebaliknya.
Sebagian komentar menganggap perbedaan ini terjadi karena bahasa Inggris lebih “matang” dan memiliki kosakata lebih banyak hingga mampu menerjemahkan Al-Quran dari bahasa Arab lebih baik. Saya tidak setuju.
Tentu saja faktor kekayaan bahasa itu berpengaruh. Tapi, dalam kasus ini, ada masalah lain yang lebih mendasar, yaitu terjemahan Al-Quran dalam bahasa Indonesia yang kaku itu mencerminkan cara beragama kita yang juga kaku. Artinya, terjemahan dalam bahasa Indonesia sebenarnya berpotensi jauh lebih enak.
Ada sejumlah faktor di luar kekayaan bahasa yang berperan. Pertama, ada banyak kata bahasa…

Keywords: BahasaBahasa InggrisKBBIAl-QuranHB Jassin
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…