Perubahan Makna Amplop Jadi Suap
Edisi: 07 Jan / Tanggal : 2024-01-07 / Halaman : / Rubrik : BHS / Penulis :
AMPLOP kini menjadi masalah. Masalah itu setidaknya mulai tampak ketika Suardi Tasrif menulis di majalah Tempo edisi 3 Februari 1979 bahwa, “Wartawan mempromosikan sesuatu karena dapat amplop. Hingga ada iklan terselubung dalam berita.” Suardi sedang mempersoalkan kode etik wartawan. Amplop menggoda wartawan melakukan tindakan tidak terpuji. Kala itu wartawan dan amplop menjadi polemik. Tasrif pun mengingatkan, “Bagaimana tidak terima amplop kalau gaji tak cukup seminggu?”
Artikel Suardi mengajak kita berpikir tentang isi amplop. Amplop itu kertas tapi isinya bisa berupa lembaran-lembaran uang. Di dunia pers, penggunaan sebutan amplop sejak itu menjadi identik dengan suap. Tasrif memilih ungkapan “terima amplop”, bukan “terima uang”, meskipun yang dipersoalkan sebenarnya adalah isi amplop tersebut.
Kita membuka Kamus…
Keywords: Orde Baru , Pemilu 2024, Suap, Kode Etik Wartawan Indonesia, Amplop, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…