Mengapa Hutan Dipandang Terbelakang
Edisi: 5 Mei / Tanggal : 2024-05-05 / Halaman : / Rubrik : BHS / Penulis :
DENGAN cara apa Anda akan berterima kasih kepada hutan yang dibabat untuk diubah menjadi kota kosmopolitan, lumbung pangan, perkebunan kelapa sawit, vila, dan lahan tambang? Pada waktu bersamaan Anda berkoar tentang politik hijau, greenflation, green job, etika lingkungan, krisis iklim, pajak lingkungan, dan tobat ekologis. Istilah-istilah itu mewakili gagasan global tapi terdengar menggelikan ketika Anda masih bepergian dengan mobil mewah yang boros bahan bakar fosil.
Hutan masih dilihat sebagai kepurbaan yang misterius sekaligus material yang dihitung dalam angka. Sisi kepurbaan makin ditaklukkan atas alasan kemajuan dan pembangunan. Penaklukan juga terlihat dari sisi kebahasaan, yang masih ditopang oleh cara pikir kolonialisme. Hutan dianalogikan dengan sesuatu yang tidak terjamah, murni, menakjubkan, sekaligus…
Keywords: Perkebunan sawit, Krisis Iklim, Benyamin Sueb, Lumbung Pangan, Hutan, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…