Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Negara dengan Populasi Pengguna ChatGPT Tertinggi

Senin, 26 Agustus 2024 17:45 WIB

Chatgpt. Shutterstock

Hampir dua tahun sejak diluncurkan OpenAI, ChatGPT telah memicu revolusi kecerdasan buatan (AI) generatif. Konsumen berbondong-bondong menggunakan ChatGPT dan memicu persaingan yang kompetitif di antara perusahaan teknologi besar untuk merilis produk serupa.

Survei yang dilakukan Boston Consulting Group menunjukkan bahwa India merupakan negara dengan persentase tertinggi pengguna ChatGPT, yakni 45 persen. Hal ini mungkin disebabkan oleh industri teknologi dan informasi yang besar di negara tersebut, tempat ChatGPT dapat berfungsi sebagai alat yang berharga.

Data sigi tersebut juga mengungkap korelasi antara populasi pengguna ChatGPT dengan median usia populasi suatu negara. Negara-negara dengan usia rata-rata yang lebih muda cenderung memiliki penggunaan ChatGPT yang lebih tinggi, kemungkinan karena populasi yang lebih muda dan lebih paham teknologi.

Tren ini lebih jelas terlihat dalam cara alat AI digunakan. Misalnya, di India dan Filipina, tempat penggunaan ChatGPT lebih tinggi, responden sering menggunakan AI untuk tugas-tugas tertentu seperti bantuan penelitian atau sebagai asisten pribadi virtual. Sebaliknya, responden di AS dan Jerman, yang populasi pengguna ChatGPT lebih rendah, lebih cenderung menggunakannya untuk eksplorasi yang bersifat kasual.

Bagi mereka yang tidak hanya mementingkan faktor kebaruan, AI seringkali dilihat sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi, seperti menetapkan tujuan keuangan, mencari rekomendasi yang dipersonalisasi, atau menemukan produk yang mirip dengan produk yang sudah mereka miliki. Secara keseluruhan, sekitar 40% responden survei menyatakan kegembiraan tentang AI, sementara 28% merasa bimbang, dan 29% merasa khawatir.