Sriwijaya Air seolah-olah tak lepas dari berbagai masalah sejak 2018. Sempat terjerat utang hingga 2,47 triliun rupiah kepada sejumlah badan usaha milik negara (BUMN), pemerintah berupaya menyelamatkan maskapai penerbangan milik keluarga Lie itu melalui kerjasama operasi dan kerjasama manajemen dengan Garuda Indonesia. Meski kerjasama itu sempat membuahkan untung bagi Sriwijaya, hubungan dengan Garuda tidak awet dan “perkawinan” itu pun hanya berumur satu tahun.
Sejak 2015 hingga 2019, Sriwijaya Air membeli beberapa jenis pesawat diantaranya Boeing 737-800, Boeing 737-300, Boeing 737-500. Pada 2017, Sriwijaya paling banyak memiliki pesawat mencapai 43 armada.