Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Stagnan

Selasa, 23 April 2024 17:49 WIB

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2023 di Menko Perekonomian, Jakarta, Senin, 5 Februari 2024. Selain itu, Airlangga mengatakan bahwa dibandingkan negara lain, ekonomi Indonesia menjadi salah satu negara yang tumbuh kuat dengan posisi di bawah China dan Filipina. TEMPO/Tony Hartawan

Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berada pada angka 5,0 persen dalam laporannya berjudul World Economic Outlook 2024 yang rilis pada 16 April 2024. Berkaca pada angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023, maka perekonomian Indonesia tahun ini diperkirakan akan stagnan.

Perekonomian Indonesia pada tahun lalu mengalami perlambatan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5,0 persen, setelah sebelumnya sempat tumbuh hingga 5,3 persen di tahun 2022 berkat kenaikan harga komoditas unggulan di awal tahun. Ekonomi yang melambat tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi Cina yang juga melambat, padahal negara tersebut merupakan tujuan utama ekspor Indonesia.

Sedangkan di level global, pertumbuhan ekonomi diprediksi juga tertahan di angka 3,2 persen. Meski perekonomian global tidak mengalami pertumbuhan yang mengagumkan, IMF menyebut bahwa dunia telah menghindari resesi dan sistem perbankan telah sukses bertahan menghadapi perlambatan ekonomi.

Namun IMF mengingatkan bahwa konflik geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina dapat mengancam perekonomian global. Risiko tersebut berpotensi paling berdampak pada negara-negara berpendapatan rendah, di mana masyarakatnya kesulitan mengakses pangan dan energi.