Kasus Covid-19 Melonjak, Dekati 2.000 Kasus Baru per Hari

Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa jumlah kasus coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia pada 19 Januari 2021 bertambah sebanyak 1.745 kasus. Dibanding kasus baru di hari sebelumnya, maka kenaikannya sebesar 28,12 persen.

Dalam dua hari terakhir, jumlah kasus harian Covid-19 melampaui angka 1.000 kasus per hari. Bahkan angka kasus harian pada 19 Januari 2022 merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Terakhir kali Indonesia mencatatkan angka kasus harian di atas 1.500 kasus per hari adalah pada akhir September 2021.

Kenaikan kasus Covid-19  juga tampak pada jumlah kasus mingguan dalam kurun waktu lima minggu. Tempo mencatat, rata-rata kasus mingguan dalam kurun waktu lima minggu terakhir adalah 3.177 kasus per minggu. 

Pada minggu kelima, akumulasi kasus dalam tujuh hari bahkan mencapai 7.431 kasus, sehingga diperkirakan rata-rata kasus harian di minggu itu mencapai 1.062 kasus per hari

Pada 11 Januari 2021, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut bahwa potensi lonjakan kasus setelah periode libur panjang Natal dan Tahun Baru bukanlah hal mustahil. 

“Terlebih pula berdasarkan pengalaman kita selama ini, kenaikan kasus baru terlihat pada 2-3 minggu pascaperiode libur panjang,” kata Wiku dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut pemerintah memperkirakan puncak kasus Covid-19 akibat varian Omicron akan terjadi setelah Januari.

“Puncak gelombang Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret ini,” ujar Luhut dalam konferensi pers daring, Ahad, 16 Januari 2022.

Angka kasus harian yang melonjak juga mengakibatkan angka tingkat positif (positivity rate) naik drastis hingga di atas 1 persen. Angka positivity rate pada 19 Januari 2022 mencapai 1,15 persen.

Meski demikian, positivity rate Indonesia sejauh ini masih tergolong aman karena di bawah 5 persen, batas ambang maksimal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Angka tingkat positif didapat dari pembagian jumlah orang yang positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.