Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tingkat Hunian Kamar Hotel Bintang Februari 2022 Masih dalam Tren Menurun Secara Bulanan

Sabtu, 9 April 2022 05:50 WIB

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat penghunian kamar hotel berbintang di Indonesia pada Februari 2022 adalah sebesar 38,54 persen. Dibanding bulan sebelumnya, maka angka itu menurun sebesar 3,89 persen. Sedangkan jika dibandingkan secara tahun ke tahun dengan Februari 2021, nilai itu lebih tinggi 6,14 persen.

Tren sepanjang Januari hingga Februari tahun ini menunjukkan anomali dalam 2 tahun terakhir. Merujuk pada grafik interaktif di atas, tingkat hunian kamar hotel berbintang secara bulanan akan kembali naik pada Februari, setelah menurun pada awal peralihan tahun. Di 2020, kenaikannya sebesar 0,05 persen, sedangkan di 2021 naik 2,05 persen.

Tren penurunan juga terjadi bersamaan dengan penurunan bulanan jumlah penumpang domestik di angkutan udara, angkutan laut, serta kereta api. Sedangkan jumlah penumpang angkutan udara internasional naik 21,74 persen dibanding Januari 2022.

 

Tingkat hunian kamar hotel bintang tertinggi terjadi di Kalimantan Timur, yakni sebesar 58,90 persen. Disusul Kalimantan Utara 48,94 persen, dan Sumatera Selatan 48,69 persen. Sedangkan tingkat hunian hotel terendah adalah di Bali, yakni 14,86 persen. Padahal provinsi ini dikenal sebagai salah satu destinasi utama di Indonesia bagi wisatawan asing dan domestik.

“Dipahami memang bahwa kunjungan wisatawan mancaegara maupun domestik masih terbatas yang ke Bali,” kata Kepala BPS Margo Yuwono pada 1 April lalu.

Dikutip dari Sistem Rujukan Informasi Statistika BPS, angka tingkat penghunian kamar hotel adalah rasio perbandingan jumlah kamar hotel yang terpakai dengan jumlah kamar hotel yang tersedia. Rasio ini berguna untuk mengetahui berapa persen kamar yang tersedia diinapi tamu dalam waktu tertentu, dan seberapa besar minat pengunjung terhadap akomodasi hotel di suatu daerah.