Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Emas Turun Saat Dolar Naik

Selasa, 10 Mei 2022 21:08 WIB

Berdasarkan data Nasdaq, harga emas di Bursa New York alias COMDEX menyentuh US$ 1.858,6 per ons pada penutupan perdagangan kemarin, Senin, 9 Mei 2022.  Harga itu menurun 1,29 persen dibanding penutupan perdagangan pada Jumat, 6 Mei 2022.

Tren penurunan harga emas tidak hanya terjadi secara harian. Dibandingkan bulan lalu, harga emas COMDEX menurun 4,47 persen. Harga emas COMDEX memang terus mengalami penurunan secara month-to-month dalam kurun waktu dua bulan terakhir, sejalan dengan tren harga emas dunia, terutama di pasar spot.

Di sisi lain, indeks dolar Amerika Serikat justru mengalami penguatan. Pada kemarin, nilai indeks dolar berada di level 103,65 pada penutupan perdagangan, turun 0,01 persen dibanding perdagangan di hari Jumat lalu.

Meskipun demikian, dolar mengalami kenaikan secara bulanan. Dibandingkan bulan lalu, nilai dolar AS mengalami kenaikan sebesar 3,86 persen. Nilai dolar terus menguat dalam tiga bulan terakhir.

Mengutip CNBC, kenaikan nilai dolar tidak terlepas dari kebijakan agresif Bank Sentral AS alias Federal Reserve (The Fed) untuk menghadapi inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Pada Rabu lalu, 4 Mei 2022 waktu AS atau Kamis dinihari WIB, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin.

Selain itu, lembaga ini juga akan mengurangi asetnya sebesar US$ 9 triliun pada neraca. Kebijakan ini bertujuan untuk menyerap lebih banyak likuiditas di perekonomian AS, alhasil inflasi lebih terkendali. Di saat bersamaan, kebijakan ini turut mengurangi peredaran dolar, sehingga nilainya pun menanjak.

Emas selama ini dipandang sebagai aset yang aman untuk menghadapi inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Namun, kenaikan suku bunga membuat biaya peluang (opportunity cost) membeli emas dan aset-aset non-imbal hasil lainnya membengkak. Sehingga investor pun lebih memilih untuk membeli aset lain yang lebih menguntungkan karena menawarkan imbal hasil, sebagai contoh adalah obligasi.